Kelebihan berat badan atau lemak di dalam tubuh adalah momok utama bagi para pria yang ingin mendapatkan tubuh atletis dan perut sixpack. Mereka berlomba-lomba untuk menurunkan berat badan dengan berbagai cara seperti diet super ketat, pergi ke gym setiap hari, berolahraga tanpa henti, atau konsumsi obat-obatan penurun berat badan, bahkan sampai membatasi konsumsi cairan dari luar (fluid restriction). Tetapi apakah cara tersebut baik atau buruk? Apa akibatnya jika Anda menurunkan berat badan dalam waktu terlalu singkat?
Penelitian yang dilakukan oleh Rankin (2002) membuktikan bahwa cara-cara seperti di atas ternyata bisa berakibat buruk karena dapat menyebabkan gangguan dalam tubuh seperti kehilangan massa otot, penurunan tingkat kecerdasan, dan juga penurunan performa di saat latihan. Penggunaan suplemen atau obat-obatan penurun berat badan secara sembarangan ternyata juga akan mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sistem peredaran darah misalnya hipertensi dan stroke. Contoh beberapa obat yang dilarang adalah ephedra atau ephedrine yang dilarang oleh beberapa badan olahraga internasional seperti NCAA (National Collegiate Athletic Association), NFL (National Football League), dan IOC (International Olympic Committee).
Akibat Perubahan Berat Badan dalam Waktu Singkat
Dehidrasi
Menghindari minum air secara berlebihan selama berolahraga akan menyebabkan Anda dehidrasi. Itu berbahaya untuk tubuh karena dapat menurunkan volume plasma darah, meningkatkan detak jantung, menurunkan laju aliran darah pada ginjal, kehilangan elektrolit utama dalam tubuh, sampai kejang otot (kram otot) dan heat injury.
Kehilangan Massa Otot dalam Tubuh
Kehilangan massa otot dalam tubuh akan terjadi seiring penurunan berat badan yang terjadi secara singkat. Yang terjadi bukan massa lemak yang hilang tetapi massa otot Anda. Langkah yang terbaik adalah mengatur jumlah energi yang masuk dan yang keluar, serta dengan pola latihan yang tepat sehingga berat badan Anda akan turun secara perlahan dan massa lemak juga akan terkikis. Ini dapat meminimalisasi hilangnya massa otot tubuh secara besar-besaran.
Kondisi Mental dan Mood
Diet ketat dengan menghindari makanan secara berlebihan akan menyebabkan penurunan kadar gula dalam darah secara drastis. Itu dapat menyebabkan seseorang menjadi moody, penurunan kemampuan saat latihan, serta penurunan fungsi otak terutama kognitif (kecerdasan). Penelitian yang dilakukan oleh Choma et al (1998) menunjukkan bahwa kehilangan 6% berat badan selama 12-36 jam pada atlit gulat ternyata mereduksi kemampuan mereka pada beberapa tes uji kognitif terutama yang berkaitan dengan ingatan jangka pendek.
How To Lose Your Weight in a Healthy Way?
Sekarang, Anda sudah mengetahui efek buruk dari penurunan berat badan secara drastis. Prinsip utama dalam pola penurunan berat badan yang tepat dan sehat adalah dengan mengurangi asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh, namun tidak terlalu rendah agar kesehatan tubuh tidak terganggu dan kebutuhan gizi tubuh tetap terpenuhi. Kini sudah tersedia susu L-Men LoseWeight yang diformulasikan secara khusus dengan kalori terkontrol dan gizi yang lengkap untuk Anda para pria yang ingin menurunkan berat badan serta mendapatkan tubuh yang ideal.
Anda dapat mengganti sarapan pagi Anda dengan susu L-Men LoseWeight. Di saat snacking pagi, konsumsilah L-Men Hi Protein Bar atau buah pada sore. Pada siang harinya, Anda tetap dapat makan seperti biasa, namun dalam porsi yang secukupnya, dan segelas susu L-Men Lose Weight untuk menggantikan makan malam.
Tunggu apalagi, segera mulai pola diet Anda yang sehat, disertai konsumsi susu L-Men LoseWeight, dan olahraga secara teratur. TRUST ME, IT WORKS !
Referensi
1. Rankin, Janet Walgberg. 2002. Weight Loss and Gain in Athletes. Current Sports Medicine Reports 4: 208-213.
2. Choma, CW., Sforzo GA, Keller BA. 1998. Impact of Rapid Weight Loss on Cognitive Function in Collegiate Wrestlers. Medical Science Sport Exercise 30: 746-749.
0 comments:
Post a Comment